Bekas Juara Piala Asia 2007 Menyayangkan Pemilihan Pemain Tim Irak Melawan Timnas Indonesia: Masih Banyak Yang Pantas Berada Di Situ

Kamu pasti sudah dengar kabar terbaru dari media olahraga. Tim nasional Irak sudah lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tapi, walaupun begitu, masih banyak kritik pedas yang mengarah ke tim Irak sebelum menghadapi lawan mereka Indonesia dan Vietnam di putaran kedua.

Bekas pemain tim nasional Irak yang juga juara Piala Asia 2007 menyayangkan pemilihan pemain Irak yang akan melawan Timnas Indonesia pada 6 Juni 2024. Menurutnya, masih banyak pemain berbakat lainnya yang pantas berada di situ. Bagaimana menurut kamu tentang opini mantan pemain tersebut? Yuk kita bahas lebih lanjut isu menarik ini di artikel ini.

Kritik Pedas Muncul Untuk Timnas Irak Menjelang Hadapi Indonesia Dan Vietnam Di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Kedua

Formasi Tim Irak Mengecewakan

Banyak kritik pedas muncul untuk Timnas Irak menjelang hadapi Indonesia dan Vietnam di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Salah satunya dari mantan kapten Timnas Irak, Younis Mahmoud. Menurutnya, formasi yang digunakan pelatih Timnas Irak, Srecko Katanec tidak masuk akal. Masih banyak pemain muda berbakat yang pantas masuk tim utama.

Pemilihan Pemain Tidak Masuk Akal

Younis mengkritik Katanec karena masih memainkan pemain yang sudah tua dan pengalamannya sudah berkurang. Seperti kapten Timnas Irak saat ini, Ali Adnan. Menurut Younis, masih banyak pemain muda yang lebih cocok memainkan posisi Ali Adnan. Hal ini dikarenakan performa Ali Adnan yang semakin menurun akhir-akhir ini.

Harusnya Beri Kesempatan Pemain Muda

Younis berharap Katanec memberi kesempatan kepada pemain muda untuk bermain. Seperti Mohanad Ali, Alaa Mhawi, dan Mohanad Kadhim. Mereka adalah bek muda yang berbakat dan layak mendapat kesempatan bermain untuk Timnas Irak. Dengan memainkan pemain muda, diharapkan Timnas Irak bisa berkembang dan mencetak prestasi lebih baik lagi di masa mendatang.

Irak Akan Hadapi Indonesia Dan Vietnam Pada 6 Dan 11 Juni 2024

Pertahanan Irak yang Rapuh

Timnas Irak memiliki pertahanan yang rapuh dan rentan terhadap serangan balik. Mereka kekurangan pemain bertahan berkualitas yang dapat menghentikan serangan dari sayap. Para penyerang lawan dengan mudah dapat melewati barisan pertahanan Irak. Pelatih Irak perlu memperkuat lini belakang dengan memasukkan pemain muda yang berbakat.

Kekurangan Penyerang

Irak juga memiliki masalah dalam hal mencetak gol. Mereka kekurangan penyerang andal yang dapat mencetak gol secara konsisten. Kapten tim, Hussein Ali, sudah tua dan kehilangan sentuhan ajaibnya. Irak perlu mencari penyerang muda untuk menggantikan Hussein Ali. Para penyerang muda dapat memberi energi baru kepada timnas Irak.

Strategi Penyerangan Tidak Jelas

Strategi penyerangan Irak terlihat kacau dan tidak jelas. Mereka tidak memiliki pola permainan yang jelas dalam menyerang. Pemain-pemainnya tidak menunjukkan kerjasama dan saling pengertian di lapangan. Pelatih Irak perlu melatih timnya dengan strategi penyerangan yang lebih matang dan terorganisir. Dengan strategi yang lebih baik, Timnas Irak dapat mengalahkan lawan-lawannya.

Irak masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum menghadapi Indonesia dan Vietnam. Mereka harus memperkuat lini belakang, mencari penyerang baru, dan menyusun strategi penyerangan yang lebih matang. Jika Irak dapat memperbaiki kelemahan mereka, mereka berpeluang besar untuk memenangkan pertandingan melawan Indonesia dan Vietnam.

Pertandingan Ini Tidak Akan Menentukan Nasib Irak Lagi

Pertandingan melawan Indonesia dan Vietnam ini sebenarnya tidak akan menentukan nasib Tim Irak lagi. Alasannya, tim asuhan Jesús Casas ini sudah mengamankan tiket ke babak ketiga. Meskipun begitu, kritikan pedas tetap datang untuk Irak menjelang lawan Indonesia dan Vietnam di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia 2026.

Irak akan menghadapi Indonesia dan Vietnam pada 6 dan 11 Juni 2024. Pertandingan ini seharusnya bisa dimanfaatkan Irak untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan yang lebih berat di babak selanjutnya. Sayangnya, banyak pihak merasa pemilihan pemain Irak kurang tepat. Masih banyak pemain berbakat yang pantas berada di sana tapi tidak dipanggil.

Pemain Berpengalaman Ditinggalkan

Banyak pemain berpengalaman seperti Ahmed Yasin, Ali Adnan, dan Hammadi Ahmad ditinggalkan. Mereka masih sangat berharga untuk Tim Irak. Pengalaman dan kepemimpinan mereka sangat dibutuhkan timnas. Tanpa mereka, Irak kehilangan pemain kunci dan kesinambungan permainan.

Pemilihan Pemain Tidak Masuk Akal

Banyak pula pemain muda yang dipanggil padahal penampilannya belum meyakinkan. Seperti Amir Al-Ammari dan Aymen Hussein. Mereka masih perlu mengasah kemampuan sebelum bisa memperkuat Irak. Keputusan seperti ini dianggap tidak masuk akal. Irak butuh pemain siap pakai, bukan pelatih pemain.

Meskipun kritik pedas menghujani Irak, pelatih dan pemain harus tetap fokus. Pertandingan melawan Indonesia dan Vietnam harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan tangguh di babak selanjutnya. Irak wajib menang dan meyakinkan publik jika mereka pantas melaju ke Piala Dunia 2026.

Alasannya, Tim Jesus Casas Sudah Mengamankan Tiket Ke Babak Ketiga

Tim Irak sudah mengamankan tiket ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia 2026, jadi pertandingan melawan Indonesia dan Vietnam pada 6 dan 11 Juni 2024 tidak akan menentukan nasib mereka lagi. ###Pengalaman Berharga Meskipun demikian, laga ini tetap berharga untuk mengasah mental dan fisik para pemain Irak. Mereka perlu mendapatkan jam terbang dan pengalaman bertanding melawan lawan yang tangguh. Sebagai juara Piala Asia 2007, Irak tentu tidak ingin berpuas diri dan terus mengasah diri.

Pemilihan Pemain Dipertanyakan

Namun, ada kritik yang muncul terkait pemilihan pemain Irak. Mantan kapten Irak, Younis Mahmoud, menyayangkan adanya pemain muda yang dinilai pilot77 lebih pantas berada di tim utama. Menurutnya, pelatih Jesus Casas masih memberi kesempatan kepada pemain senior yang performanya menurun. Hal ini dinilai kurang adil bagi pemain muda berbakat dan berpotensi menjadi pilar Irak di masa depan.

Harapan dari Laga Ini

Laga melawan Indonesia dan Vietnam diharapkan bisa menjadi ajang bagi pelatih Irak untuk mencoba formasi dan pemain baru. Pemain muda berbakat perlu diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka. Meskipun hasil pertandingan tidak menentukan apapun, kemenangan tetap dibutuhkan untuk mempertahankan prestise Irak di kancah internasional. Irak perlu memanfaatkan laga ini sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri menghadapi babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.

Eks Juara Piala Asia 2007 Menyesalkan Pemilihan Pemain Irak Untuk Hadapi Timnas Indonesia: Banyak Yang Lebih Layak Di Sana

Sejak kekalahan mereka dari Timnas Indonesia di Piala Asia 2007, Irak selalu ingin balas dendam untuk menebus kekecewaan para pendukungnya. Namun, untuk pertandingan yang akan datang melawan Indonesia, banyak mantan pemain Irak yang kecewa dengan pemilihan skuat terbaru oleh pelatih Jesus Casas. Mereka merasa banyak pemain muda berbakat yang lebih layak dipanggil untuk memperkuat Tim Irak.

Banyak Pemain Muda Berbakat

Irak memiliki banyak pemain muda berbakat yang belum dipanggil, seperti Amjad Radhi, Alaa Abbas dan Mohanad Ali. Mereka adalah gelandang serang dan penyerang yang sangat menjanjikan. Radhi bahkan ditawari kontrak oleh klub Liga Primer Inggris, West Ham United. Sayang, mereka tidak dipanggil karena pelatih Casas lebih memilih pemain yang sudah berusia dan kurang produktif.

Kurangnya Inovasi dalam Pemilihan Pemain

Sejak menjadi pelatih Irak pada 2018, Casas jarang melakukan perubahan besar dalam skuatnya. Dia lebih memilih pemain yang sudah akrab dengannya daripada memberi kesempatan kepada pemain muda. Hal ini membuat skuat Irak kurang inovatif dan mudah dibaca lawan. Mantan kapten Irak, Younis Mahmoud mengkritik keras keputusan Casas. Menurutnya, Irak perlu melakukan regenerasi pemain dan taktik untuk bersaing di kancah internasional.

Sangat disayangkan melihat Irak yang pernah menjadi juara Piala Asia ini kini kesulitan bersaing karena kurangnya inovasi. Para pendukung Irak berharap Casas segera melakukan perubahan drastis pada skuatnya, terutama dengan memasukkan pemain muda yang berbakat, untuk membuat Tim Irak kembali kompetitif. Mereka pantas mendapatkan yang lebih baik.

Conclusion

Jadi, untuk pertandingan melawan Indonesia dan Vietnam, pelatih Irak harusnya memberi kesempatan kepada pemain-pemain berbakat yang belum mendapat banyak kesempatan. Pelatih harus ingat bahwa walaupun timnas Irak sudah lolos ke babak ketiga, pertandingan ini penting untuk menjaga persiapan dan semangat tim. Dengan memilih pemain terbaik yang ada, pelatih bisa memanfaatkan laga ini untuk meningkatkan permainan tim dan chemistry antar pemain. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini dan berikan yang terbaik demi masa depan timnas Irak!

Comments are Disabled